Mengenal Udang Vannamei


     Udang Putih atau bahasa latinnya L.vannamei merupakan spesies introduksi yang dibudayakan di Indonesia. Udang ini yang dikenal masyarakat dengan udang Vannamei berasal dari Perairan Amerika Tengah. Negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan seperti Ekuador, Venezuela, Panama, Brazil dan Meksiko sudah lama membudidayakan jenis udang yang dikenal juga dengan pacific white shrimp ini.





Di Indonesia, udang Vannamei baru diintroduksi dan dibudidayakan mulai awal tahun 2000-an dengan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Masuknya udang Vannamei ini telah menggairahkan kembali usaha pertambakan Indonesia yang mengalami kegagalan budidaya akibat serangan penyakit, terutama bintik putih atau dikenal dengan white spot. White spot telah menyerang tambak-tambak udang windu baik yang dikelola secara tradisional maupun intensif meskipun telah menerapkan teknologi tinggi dengan fasilitas yang lengkap.
     
Udang Vannamei mempunyai beberapa keunggulan dibanding spesies udang lainnya. Berdasarkan penelitian Boyd dan Clay (2002),  produktivitasnya mencapai lebih dari 13.600 kg/ha. Produktivitas yang tinggi ini karena udang putih mempunyai beberapa keunggulan dibanding spesies jenis lainnya, antara lain:

 - Tingkat kelulushidupan yang tinggi
 -  Ketersediaan benur yang berkualitas
 - Kepadatan tebar yang tinggi
 - Tahan penyakit dan konversi pakan rendah.


1. Morfologi Udang Vannamei

Litopenaeus Vannamei, biasa juga disebut sebagai udang putih dan masuk ke dalam famili Penaidae. Anggota family ini menetaskan telurnya di luar tubuh setelah telur dikeluarkan oleh udang betina. Udang Penaeid dapat dibedakan dengan jenis lainnya dari bentuk dan jumlah gigi pada rostrumnya. Penaeid vannamei memiliki 2 gigi pada tepi rostrum bagian ventral dan 8-9 gigi pada tepi                                                                rostrum bagian dorsal. 

Klasifikasi Udang Vannamei secara Taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Malacostraca
Ordo                : Decapoda
Famili              : Panaeidae
Genus              : Litopenaeus
Spesies            : Litopenaeus vannamei
            
Umumnya, tubuh udang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing.
     
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi untuk P.monodon. Bagian kepala lainnya adalah:

- Sepasang majemuk bertangkai dan dapat digerakkan.
- Mulut terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang yang kuat.
- Sepasang sungut besar.
- Dua pasang sungut kecil.
- Sepasang sirip kepala.
- Sepasang alat pembantu rahang.
- Lima pasang kaki jalan, kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit yang dinamakan chela.
- Pada bagian dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
- Bagian badan tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas. Di antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang bisa diamati adalah usus yang bermuara pada anus yang terletak pada ujung ruas keenam.
            
Tubuh udang Vannamei dibentuk oleh dua cabang yaitu exopodite dan endopodite. Udang vannamei memiliki tubuh berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar atau moulting secara periodik. Kepala udang Vannamei terdiri dari dua pasang sungut kecil, sepasang sungut besar, mandibula dan dua pasang maxillae. Kepala udang Vannamei juga dilengkapi dengan 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki berjalan atau kaki sepuluh. Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Endopodite kaki berjalan menempel pada cephalothorax yang dihubungkan oleh coxa.

Bentuk kaki berjalan beruas-ruas yang berujung dibagian dactylus. Dactylus ada yang berbentuk capit dan tanpa capit. Di antara coxa dan dactylus terdapat ruang yang berturut-turut disebut basis,ischium,merus,carpus dan cropus. Pada bagian ischium terdapat duri yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi beberapa spesies Pennaeid dalam taksonomi. Perut udang terdiri 6 ruas. Bagian perut terdapat 5 pasang kaki renang dan sepasang uropods yang membentuk kipas bersama-sama telson.


2. Habitat Udang Vannamei

Udang Vannamei adalah jenis udang laut yang habitat aslinya di daerah dasar dengan kedalaman 72 meter. Udang Vannamei dapat ditemukan di perairan Pasifik mulai dari Mexico, Amerika Tengah dan Selatan. Udang Vannamei relatif mudah dibudidayakan. Sedangkan untuk pejantan pada udang Vannamei setelah menjadi dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: petasma menjadi simetris, agak terbuka, tak mempunyai penutup, kurangnya proyeksi distomedian, mempunyai sirip costae yang pendek sehingga tidak dapat menjangkau sampai tepi distal dan terbuka dengan jelas.
     
Habitat udang Penaeid usia muda adalah air payau, seperti muara sungai dan pantai. Semakin dewasa udang jenis ini semakin suka hidup di laut. Ukuran udang menunjukkan tingkatan usia. Dalam habitatnya, udang dewasa mencapai umur 1,5 tahun. Pada waktu musim kawin tiba, udang dewasa yang sudah matang telur berbondong-bondong ke tengah laut yang dalamnya sekitar 50 meter untuk melakukan perkawinan. Udang dewasa biasanya berkelompok dan melakukan perkawinan, setelah udang betina berganti cangkang. Di dalam kondisi budidaya, udang Vannamei hidup mendiami seluruh kolam air, dari dasar hingga lapisan permukaan. Sifat tersebut memungkinkan udang tersebut dipelihara di tampak dalam keadaan padat.


3. Makanan Udang Vannamei

Semula digolongkan ke dalam hewan pemakan segala macak bangkai atau pemakan detritus. Dari hasil penelitian terhadap usus udang menunjukkan bahwa udang ini adalah karnivora yang memakan crustacean kecil, amphipoda dan polychaeta.
     
Secara alami udang Vannamei merupakan hewan nocturnal yang aktif di malam hari untuk mencari makan, sedangkan pada siang hari sebagian dari mereka bersembunyi di dalam lumpur. Namun di tambak budidaya dapat dilakukan feeding dengan frekuensi yang lebih banyak untuk memacu pertumbuhannya.

Udang Vannamei membutuhkan makanan dengan kandungan protein sekitar 35%, lebih kecil dibandingkan udang-udang Asia seperti Penaeus monodon dan Penaeus japonicas yang membutuhkan pakan dengan kandungan protein 45%. Dan ini akan berpengaruh terhadap harga pakan dan biaya produksi.


4.Daur  Hidup Udang Vannamei

Hidup  udang penaeid sejak telur mengalami fertilisasi dan lepas dari tubuh induk betina menurut Martosudarmo dan Ranoemiharjo(1983), akan mengalami berbagai macam tahap, yaitu:


A. Nauplius

Stadia Nauplius terbagi atas 6 tahapan lamanya berkisar 46-50 jam untuk Litopenaeus vannamei, belum memerlukan pakan karena masih mempunyai kandungan telur.










B. Zoea

Stadia zoea terbagi atas 3 tahapan, berlangsung lama kira-kira 4 hari. Stadia zoea sangat peka air. Zoea mulai membutuhkan pakan berupa fitoplankton.










C.Stadia mysis

Terbagi atas 3 tahapan, yang lamanya 4-5 hari. Bentuk udang stadia mysis mirip udang dewasa, bersifat planktonis dan bergerak mundur dengan cara membengkokkan badannya. Udang stadia mysis mulai menggemari pakan berupa zooplankton, misalnya seperti Artemia salina.








D.Post larva (PL)

Stadia larva ditandai dengan tumbuhnya pleopoda yang berambut untuk renang. Stadia larva bersifat bentik atau organisme penghuni dasar perairan, dengan pakan yang disenangi berupa zooplankton.         
             







Semoga artikel ini menambah informasi dan bermanfaat bagi anda....


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Udang Vannamei"

Posting Komentar

Artikel Yang Diunggulkan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel